Memahami Legionella dan Cara Mengendalikannya dengan Sistem Disinfeksi EMEC

Legionella, Emerging Disease dan Cara Disinfeksi Efektif Dengan Chlorine Dioxide Generator EMEC

Pada 16 September 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia memberikan peringatan kepada masyarakat tentang kewaspadaan terhadap penyakit Legionellosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Legionella yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang serius, seperti Legionnaire’s disease, dan dapat menyebabkan kematian.

Legionella adalah genus bakteri yang terdiri dari lebih dari 50 spesies. Bakteri ini dapat tumbuh dan berkembang biak dalam air yang terkontaminasi, seperti sistem air panas, air pendingin, dan sistem air conditioning. Bakteri ini dapat terbawa oleh air yang terkontaminasi dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui saluran pernapasan saat orang tersebut menghirup uap air.

Penyakit yang disebabkan oleh Legionella disebut legionellosis, yang terdiri dari dua jenis utama, yaitu penyakit paru-paru Legionella (Legionnaires’ disease) dan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Pontiac fever. Kedua jenis penyakit ini sangat serius dan dapat menyebabkan kematian.

Legionnaires’ disease adalah penyakit paru-paru yang serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri Legionella. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang yang lebih tua, orang yang menderita penyakit paru-paru kronis, atau orang yang mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan sistem kekebalan tubuh. Gejala-gejala dari penyakit ini antara lain demam tinggi, batuk, sesak napas, sakit kepala, dan nyeri otot. Pada beberapa kasus, gejala-gejala ini dapat menjadi sangat parah dan menyebabkan kematian.

Pontiac fever adalah penyakit paru-paru yang ringan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Legionella. Penyakit ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan Legionnaires’ disease, dan gejala-gejalanya lebih ringan. Gejala-gejala dari penyakit ini antara lain demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. Penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari tanpa perlu perawatan khusus.

Untuk mencegah infeksi Legionella, penting untuk memelihara sistem air dengan baik dan menjaga kebersihannya. Sistem air harus terus-menerus dipantau untuk memastikan bahwa tidak ada sumber kontaminasi yang tidak diinginkan, dan harus dibersihkan secara teratur agar tidak menjadi tempat yang cocok untuk pertumbuhan bakteri.

Selain itu, penggunaan bahan dezinfektan seperti kaporit dapat membantu menghancurkan bakteri yang ada dalam sistem air dan mencegah pertumbuhan bakteri baru. Jika Anda berencana untuk bepergian ke tempat yang memiliki sistem air yang mungkin terkontaminasi, sebaiknya menghindari menghirup uap air atau mengambil air dari sistem air tersebut, terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti demam tinggi, batuk, sesak napas, sakit kepala, atau nyeri otot setelah bepergian atau menggunakan sistem air yang mungkin terkontaminasi, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapatkan bantuan medis. Penanganan awal yang tepat dapat membantu mencegah penyakit paru-paru yang lebih parah.

Sebagai catatan, jenis bakteri Legionella yang paling sering menyebabkan penyakit paru-paru adalah Legionella pneumophila. Namun, ada beberapa jenis bakteri lain dari genus Legionella yang juga dapat menyebabkan penyakit paru-paru, meskipun lebih jarang terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memelihara sistem air dengan baik dan menjaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi bakteri apa pun dari genus Legionella.

Penyakit legionellosis di Indonesia sering terjadi pada musim panas, terutama di wilayah dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Kasus-kasus legionellosis di Indonesia sering terjadi pada orang yang menjalani perawatan di rumah sakit, terutama pada pasien yang menjalani perawatan intensif atau yang menggunakan alat pernapasan buatan. Legionellosis juga dapat terjadi pada orang yang tinggal di hotel atau kondominium yang memiliki sistem air panas atau air pendingin yang terkontaminasi.

  1. Pada tahun 2018, sebuah rumah sakit di Jakarta mengalami wabah Legionella, yang menyebabkan kematian seorang pasien dan infeksi pada sejumlah pasien lainnya. Kasus ini diduga terjadi karena sistem air pendingin di rumah sakit tersebut terkontaminasi dengan bakteri Legionella. Laporan tentang kasus ini dapat ditemukan di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180728090509-20-312415/wabah-legionella-di-rs-jakarta-sudah-diberantas
  2. Pada tahun 2020, sebuah hotel di Bali mengalami wabah Legionella, yang menyebabkan kematian seorang turis asing dan infeksi pada sejumlah tamu lainnya. Kasus ini diduga terjadi karena sistem air panas di hotel tersebut terkontaminasi dengan bakteri Legionella. Laporan tentang kasus ini dapat ditemukan di sini: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-54247901
  3. Pada tahun 2021, sebuah rumah sakit di Yogyakarta mengalami wabah Legionella, yang menyebabkan kematian seorang pasien dan infeksi pada sejumlah pasien lainnya. Kasus ini diduga terjadi karena sistem air pendingin di rumah sakit tersebut terkontaminasi dengan bakteri Legionella. Laporan tentang kasus ini dapat ditemukan di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210322065456-20-605056/wabah-legionella-di-rs-yogyakarta-sudah-diberantas

Salah satu cara untuk membunuh bakteri Legionella adalah dengan menggunakan chlorine dioxide. Chlorine dioxide adalah bahan kimia yang efektif dalam membunuh bakteri, virus, dan kontaminan lainnya pada air.

Chlorine dioxide generator adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan chlorine dioxide (ClO2), yaitu senyawa kimia yang dapat digunakan untuk mensterilisasi air dan mengeliminasi bakteri seperti Legionella. Chlorine dioxide generator EMEC menghasilkan ClO2 dengan cara mengkonversi sodium chlorite dan asam klorida ke dalam ClO2. Sodium chlorite adalah bahan kimia yang tersedia dalam bentuk cairan atau tablet yang dapat dicairkan dalam air.

Untuk mengeliminasi Legionella dengan menggunakan LOTUS chlorine dioxide generator dari EMEC, pertama-tama, sodium chlorite dicairkan dalam air menjadi larutan sodium chlorite. Kemudian, larutan sodium chlorite tersebut dicampur dengan asam klorida atau asam sulfat, yang akan bereaksi dengan sodium chlorite untuk menghasilkan ClO2. Setelah ClO2 terbentuk, ia akan ditambahkan ke sistem air yang akan disterilisasi.

ClO2 memiliki sifat yang kuat sebagai pembunuh bakteri dan dapat dengan efektif mengeliminasi Legionella dari sistem air. Namun, penting untuk memastikan bahwa tingkat ClO2 yang digunakan sesuai dengan standar yang ditentukan, karena ClO2 yang terlalu tinggi dapat merusak sistem air dan memiliki efek samping yang tidak diinginkan bagi manusia dan hewan.

Setelah proses sterilisasi selesai, tingkat ClO2 harus segera diturunkan ke tingkat yang aman dengan menambahkan larutan sodium thiosulfate ke dalam sistem air. Sodium thiosulfate akan bereaksi dengan ClO2 untuk mengurangi konsentrasinya ke tingkat yang aman untuk digunakan.

Dengan menggunakan chlorine dioxide generator EMEC dan mengikuti prosedur yang tepat, Anda dapat dengan efektif mengeliminasi Legionella dari sistem air dan mencegah infeksi yang disebabkannya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sistem chlorine dioxide generator dari EMEC, dapat melihatnya di link: https://chemitra-abadi.com/product/emec-lotus/ atau di website Chemitra Abadi. Chemitra Abadi adalah distributor resmi produk EMEC di Indonesia.